Sabtu, 13 September 2014

Kalo Berani Door To Door, Selamat, Berarti Anda Memiliki Mental Sekelas Pak Putra Sampoerna


Sebelum memulai pembahasan ini, TiketLia (TL) mau bertanya. Boleh tho bertanya...Hehehe...Dan silahkan di jawab dengan jujur ya. Apakah Anda suka door to door dan gak malu dikatain orang sebagai orang gila padahal Anda adalah orang sehat wal afiat? Duh, panjang banget. Oke, jawab ya : "Pernah door to door?". Kalo pernah, selamat, berarti Anda memiliki mental sekelas Pak Putra Sampoerna.

Bagaimana bisa disamakan dengan Pak Putra bro? Yang TL maksud adalah persamaan mental dan kegigihan untuk menyampaikan produk ke tangan paling dasar yakni customer itu sendiri. Tulisan ini terinspirasi dari catatan Hermawan Kertajaya yang berkisah tentang pentingnya : menjajakan produk dari diskusinya dengan Pak Putra Sampoerna.

Supaya menyingkat dan memenuhi nafsu Sampeyan agar bacanya langsung to the point, TL coba ceritakan kronologinya secara patah-patah dan terstruktur.

Jadi begini, suatu hari Pak Hermawan berkisah bahwa ia disuruh mengajar Pak Putra tentang marketing. Saat itu dia menjelaskan ke big boss nya itu hal-hal di bawah ini :

- Konsep Production-Oriented : biaya produksinya kalo bisa rendah, dan berharap kalo barang/jasa yang dibuat secara efisien dengan kualitas yang baik akan terjual dengan sendirinya.

- Konsep Product-Oriented : mengutamakan produk. Bukan cuma kualitas, tapi juga inovasi pada pengembangan produk.

- Konsep Marketing Oriented : titik beratnya pada kebutuhan pasar, baru kemudian disediakan produk.


Nah, penjelasannya dilanjutkan dengan empat elemen penting dalam pemasaran (4P) yang meliputi product, price, place, promosi.

Well Done, Tapi cerita mengajar tadi belum berakhir disitu. Pas malam harinya, kira-kira pukul sebelas malam, Pak Hermawan ditelepon. Pak Putera ndak tanya apa-apa kecuali memberi komentar terhadap konsep marketing yang dijelaskan diatas.

Pak Putra bilang : ''I agree with everything you said, except one thing. Ada satu P yang terlupakan, yang seharusnya jadi P kelima, yaitu PEDDLING!"

Peddling artinya adalah "menjajakan". Orang kadang lupa saat memiliki konsep marketing yang baik, namun lupa bahwa asal-muasal-nya dan ujung dari perjalanan panjang sebuah produk adalah "dibeli" oleh pasar. "Marketing without selling is nothing" .

Nah, kawan TiketLia, jikalau saat ini Sampeyan senang dengan menjajakan produk dengan door to door karena memang bisanya masih begitu, jangan khawatir, Pak Putra sang big boss Sampoerna juga mendukung Anda.

SUMBER