Kita sedang mencari model bagaimana bisnis ini dijalankan. Peran model ini penting untuk bahan inspirasi dan pencapaian yang akan ditempuh oleh sebuah perusahaan. Model juga menjadi "jalan pintas" untuk mengintip apa saja yang sudah dilakukan oleh sebuah perusahaan. Mengawasi sepak terjang perusahaan lain ini akan membawa pada konsep baru dan program baru untuk bersaing memperebutkan pasar.
TiketLia lalu browsing kesana-kemari mencari startup bisnis tiket. Alhasil TL menemukan beberapa perusahaan tiket yang berkembang pesat. Kemajuan dalam bisnis ini tentu mengispirasi TL untuk mengambil beberapa langkah mereka guna TL terapkan dalam mengembangkan TL ke depan.
Adalah Tiket.com yang berdiri pada awal Desember 2011 dan berkembang pesat menjadi perusahaan tiket yang diperhitungkan. Perusahaan ini tidak hanya menjual tiket pesawat, tapi sudah mencakup segala kebutuhan travel dan intertainmet.
Perusahaan ini menyediakan booking hotel, tiket pesawat, tiket konser dan film bioskop. Ia lahir dari trend booking oneline yang makin marak di tengah masyarakat Indonesia. Internet berpengaruh pada pola pemesanan dengan tidak lagi antri, nyaman dan tinggal klik doang. Hal ini makin di dukung dengan sistem keamanan online dengan kartu kredit yang makin aman.
Kue e-commerce tersebut memang menggiurkan. Ini juga yang menginspirasi TL untuk mengembangkan dari hanya sekedar toko di ruko depan stasiun Pasar Turi Surabaya, menjadi perusahaan ticketing yang bisa berpengaruh bagi masyarakat.
Kehadiran perusahaan lain yang sudah mumpuni seperti tiket.com memberi pelajaran bermakna bagi TiketLia. Beberapa gebrakan yang diajukan oleh tiket.com antara lain :
1. Menggabungkan semua maskapai penerbangan domestik dalam satu sistem. Dia menyediakan satu konten untuk membandingkan semua maskapai penerbangan dalam satu pintu. Hal ini juga ditambah dengan tool yang terkoneksi dengan masing-masing maskapai jika ada promosi tiket murah. Pelanggan bisa langsung cek dalam satu tool itu untuk mendapatkan dua informasi diatas ; tiket murah dan perbandingan harga antar maskapai.
2. Menjual tiket dari 14 event konser. Hampir semua sold out.
3. Menjual 3.000 movie seat Blitz Megaplex, perusahaan ini menjual 1.109 kursi untuk satu judul film.
4. Bekerja sama langsung dengan 550 hotel di 50 kota di Indonesia.
5. Sistem pembayaran yang mudah melalui kartu kredit, maupun transfer langsung.
6. Memanfaatkan media sosial untuk info-info promot tiket. Juga menyediakan layanan Call Center, LiveChat dan email.
Balik lagi ke prinsip yang pernah TL ungkapkan pada postingan "Target Start Up Pemula", tidak penting siapa kita sekarang, yang terpenting adalah kita setahun kemudian.
Postingan macam kisah sukses (success story) blog lain ini semoga memberi Anda inspirasi, setidaknya ada beberapa hal yang bisa diambil dari mereka. Ada yang punya kisah lain? Komen di bawah ya.