Senin, 08 September 2014

5 Alasan Mengapa Tiket Menjadi Bisnis Menggiurkan 5 Tahun Ke Depan



Kita bukan mengada-ada. Beberapa faktor penting mengindikasikan hal itu. Sebelum terlambat, lebih baik mempersiapkan diri dengan serius untuk menyambut era baru dalam dunia transportasi dan pariwisata Indonesia.

Kenapa Judul diatas begitu provokatif? Setidaknya ada beberapa catatan TiketLia (TL) yang layak dibuat bahan pertimbangan bahwa judul diatas adalah benar adanya. Berikut lima catatan penting itu :

1. Populasi kelas menengah dan meningkatnya pendapatan masyarat dalam beberapa tahun terakhir ini memicu pola konsumsi dari barang-barang yang dianggap sekunder menjadi gaya hidup. Travelling contohnya. Kegiatan yang satu ini sudah menjadi kebutuhan lazim terutama bagi kelas menengah.


2. Traveling bukan lagi menjadi barang mewah. Data yang di liput Nielsen menyebutkan, sebanyak 37% respondennya memilih berlibur sebagai prioritas kedua pengeluaran mereka setelah menabung (74%). Angka tersebut tentu menarik sebagai gambaran perkembangan orientasi pelanggan terhadap traveling di Indonesia.

3. Offline terbatas area, Online kemana aja. Penetrasi pengunaan internet di tengan masyarakat berpengaruh pada perubahan perilaku dalam konsumsi. Salah satunya adalah kemudahan dan kenyamanan yang tersedia langsung di depan layar pelanggan.

4. Kemudahan dalam pembayaran. Transfer antara rekening, tertutama penggunaan kartu kredit disertai dengan sistem keamanan yang baik menjadikan kemudahan dalam pembayaran menjadi pendukung berkembangnya bisnis tiket.

5. Kemudahan dalam menjelajahi setiap pulau di Indonesia dalam lima tahun ke depan. Well, thank you Pak Habibie dan Regio Prop 80 yang akan di launching tahun 2017. Kendala tiket yang mahal akan dipotong paling tidak separuhnya, paling itu itulah janji Pak Habibie. Keunggulan regio prop ini adalah biaya BBM-nya yang memakan dana separuh dari mesin jet. Jika demikian, keliling dari satu pulau ke pulau lainnya menjadi mudah.

Itu adalah beberapa analisa TL untuk melihat faktor "emas" dalam bisnis transportasi dan pariwisata di Indonesia. Jika sampeyan ada ide lain, silahkan komen di bawah ya. Thanks.



SUMBER : Satu. Dua