Kamis, 04 September 2014

Blogger Profesional Itu Kayak Gimana Bro? Ini Nih Contohnya...



Ane dibilangi kakak terang-terangan : “Mana ada orang buka es tebu yang bisa kaya?” katanya. “Tapi kalo buka cucian motor atau mobil banyak yang kaya,” lanjutnya lagi. Ane yang langsung emosi saat itu ternyata baru tujuh tahun berikutnya paham apa maksud kakak ane tadi. Selepas kuliah, ane buka warung es tebu kawan, dan keluarga menolak habis-habisan karena ndak cukup elok bagi seorang lulusan sarjana. Pada akhirnya, usaha itu gagal dan berumur gak lebih dari setahun setengah.

Metode ATM (Awasi, Tiru, Modifikasi) yang kakak ane dapatkan itu berasal dari seminarnya Mas Jaya Setiabudi. Barusan ane tahu kalo metode itu dah lama sekali (Wooii..kemana aja kawan? kok barusan tahu?) Kalo ada yang sukses berbisnis A, maka juga dimungkinkan bagi orang lain untuk sukses pula di bisnis tersebut. Ini bicara kesempatan lho ya, bukan menyangkut passion atau tujan hidup. Kesempatan untuk meniru, dan akhirnya menuju pada keberhasilan itungannnya sama bagi setiap manusia : equal.

Kali ini ane berjualan tiket dan ngeblog. Dua kombinasi yang hanya bisa ane sediakan motivasi dan energy untuk meluangkan waktu menulis dan mengupdate blog. Dari browsing-browsing itu, ane hanya menulis apa saja.  Nah barusan ngebahas masalah passion dan karir, kali ini ane nemu artikel yang ngebahas profesi sebagai blogger.

Profesi blogger itu gabungan banyak hal menurut ane. Ia adalah modifikasi antara broker, penulis, pebisnis, artis, dan ujung-ujungnya diselimuti resiko pengangguran. Mirip-mirip kerja sebagai marketing lah. Sampeyan bisa ngeliat kalo lowongan marketing itu khan terbuka buat siapa saja. Asal ente bisa ngejual, ya masuk. Pokoknya bisa ngejual gak peduli lulusan SD, TK, SMP atau S2 pun kalo punya skill itu ya masuk.

Termasuk juga blogger. Coba sampeyan telaah, bahwa setiap orang bisa milih profesi ini. Setiap orang juga bisa nulis apa saja, dari yang susah payah ngarang hingga yang tinggal copy paste aja. Satu lagi : gak peduli lulusan TK, SMP, SD atau apapun asal bisa nulis dan punya ide bisa jadi blogger.

Seorang blogger atau marketer dikatakan berhasil jika Ia telah makan dari apa yang telah dilakukannya. Inilah pembeda antara blogger/marketer angin-anginan, dengan blogger/marketer aselih. Satu kata saja : Profesionalime!

Ane coba-coba googling dan berdiskusi denganya : Apa sih arti sebenarnya dari professional? Si google menampilkan jawaban begini :

(1)Bersifat profesi (2) Memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan, (3) Beroleh bayaran karena keahliannya itu.

Kalo poin satu dan dua mungkin sampeyan sudah paham, tapi coba telisik poin ketiga. Profesional adalah orang yang memperoleh bayaran dari apa yang dia lakukan. Jika ini dikaitkan dengan profesi blogger misalnya, makan blogger professional adalah blogger yang mendapatkan gaji dari apa yang dia lakukan.

 Makanya gak semua orang cocok dengan pekerjaan sebagai blogger. Sama seperti marketing tadi, jika tidak ada penjualan, ya kudu dicampur julanan atau kerja lainnya agar asap dapur tetep mengepul.

Mau tahu siapa dan bagaimana blogger profesional? Cekidot dah!


Michelle Phan, www.michellephan.com seorang Vlogger aka Video Blogger. Bagi yang penasaran, silahkan kunjungi langsung websitenya untuk meniru atau menelaah apa yang dia tempel di blognya tersebut. Sambil lalu, ini ane kasih fakta-fakta tentang Michelle Phan :

1. Dari hasil penelusuran Cosmpolitan Amerika, kekayaan Michelle melonjak USD 5 juta atau sekitar Rp 57,3 miliar hanya dalam setahun. Itu duit apa bukan yak? Kalo dibuat beli cacing buat mancing bisa seberapa itu? Hasil corat-coret nulis ide dalam sebuah blog benar-benar menghasilkan. Dan anggapan bahwa blogging itu bisa dapat uang benar-benar nyata.

2. Dara cantik keturunan Vietnam ini kebanjiran duit setelah banyak brand yang memanfaatkannya sebagai endorser produk kecantikan. Gimana? Jadi bintang iklan? Sudah banyak yang membuktikan. Meskipun wajah pas-pasan, kalo emang punya penggemar khusus, apa boleh bikin, tetep aja terkenal bukan? Bukaaaaan...

3. Berbekal pengalamannya, Michelle akhirnya turut memproduksi lini make-up sendiri dengan membuat brand kosmetik bernama EM. Akhirnya bikin produk sendiri, hmm...jadi produsen bro...Blogging akhirnya nyambet-nyambet yang lain. Misalkan dari bikin buku, lalu bikin lagu, lalu bikin apa lagi, pokoknya nyangkut-nyangkut gitu. Tapi ingat ya, itu semua emang tergantung. Tergantung sampeyan sendiri dan HOKI-nya bagaimana...hehehehe.

4. Sama seperti aktris atau penyanyi, para vlogger juga memiliki agen yang menaungi mereka. Sehingga bisa mengembangkan channel Youtube mereka. Seperti Michelle yang memiliki jutaan like dan subscriber di channel tersebut. Yutup bro..yutup...banyak ilmu dan gampang nampang. Sekarang susah lho diliput kalo ndak sampeyan PUINTER, RUPAWAN/RUPAWATI, atau berbuat kriminal. Nah, yutup ini channel gratisan yang bisa membuat sampeyan setara dengan yang ane sebutkan sebelumya.

5. Tak heran, vlogger bisa menjadi profesi yang menjanjikan karena dalam satu iklan saja mereka bisa dibayar USD 10 ribu sampai USD 15 ribu atau sekitar Rp 115 juta sampai Rp 172 juta. Nah, akhinrya iklan masuk. Punya blog itu seperti punya channel televisi sendiri bro. Punya kesempatan untuk rame, dan kalo rame, berarti itu rejeki sampeyan.

Silahkan buka-buka blognya dia untuk belajar. Emang tips ngeblog itu banyak, tapi menurut ane, kalo mau bener-bener belajar, ya simple saja. Gunakan aja cara mas Jaya Setiabudi yang sempat ane singgung. ATM (Awasi, Tiru, Modifikasi). Tinggal ke blog yang dimaksud atau yang dikenal telah berhasil. Ngelihat apa aja yang dilakukannya bloggernya hingga bisa sukses macam gitu, lalu memodifikasinya dikit. Simple. "Kalo masih ndak sukses gimana?", mungkin ada kata dihati macam begitu. Ane balik saja : "Kalo sukses gimana?" Tuh khan, karena masih sama-sama menjadi misteri ya sudah, dilakukan saja. :)

Nah, itu adalah gambaran yang ane dapat dari internet. Intinya emang kalo masuk sebuah area, harusnya adalah masuk secara kaffah, jadi profesional sekalian. Contohnya ya Michelle Phan ini. Semoga menginspirasi.

Sumber + Tambahan Pribadi