Jumat, 05 September 2014

Blogging For Survival? Kenapa Tidak?

Bila manakah manusia itu mau bergerak? Jawabannya ada dua : Pertama, Jika itu menyangkut kehidupan (baca : survival --bertahan hidup) dan Kedua, jika itu menyangkut dirinya sendiri. Dua hal itulah yang membuat seseorang mau bergerak.

Misalkan begini, kalo ada informasi banjir di Yogjakarta, sedangkan Anda berada di Surabaya, informasi yang masuk ke kepala hanya bersifat informasi. Tidak sampai menggerakkan kecuali jika ada jiwa tenggang rasa yang besar. Tapi jika misalkan Anda berada di desa Ungu, dan tiba-tiba ada informasi bahwa desa Anda kebanjiran, mungkin Anda langsung take action untuk mengetahui seberapa besar banjirnya, kapan terjadinya, adakah korban jiwa dll. Seseorang yang kebetulan tinggal di desa Ungu akan langsung take action.



Di kaitkan dengan blogging, menjadikan blogging sebagai area bertahan hidup sangatlah penting bagi seorang blogger pemula. Tidak perlu keluar kerja dan mendedikasikan jiwa raga pada dunia blogging, cukup dengan menciptakan simulasi bahwa blogging ini untuk bertahan hidup. Bisa karena alasan untuk mencari pendapatan, eksis, kebutuhan aktualisasi diri, dll.


Menjadikan blogging sebagai metode bertahan  hidup bisa jadi kunci sukses untuk mengembangkan blog Anda. Apapun yang akan dilakukan untuk mengurus blog, mencari ide, menulis, dan mengupdatenya secara berkala.

Konsep ini terilhami dari Mas Jaya Setiabudi, di bukunya TEPOK (The Power Of Kepepet), dia secara sengaja menceburkan diri dalam kerumitan. Yang pada titik kulminasinya membuat dia berbuat apa saja untuk bertahan hidup. Metodologi kuno survival benar-benar berfungsi untuk mengaktifkan segenap potensi yang dimiliki Mas Jaya waktu itu.

Pun juga sebaliknya, kalaulah ngeblog hanya menjadi sekedar cara untuk mengungkapkan ide dan perasaan, bisa jadi ia hanya menjadi diary--nothing wrong with that--namun untuk membuatnya besar dan menjadi perpustakaan rujukan, pilihan menjadikan blogging sebagai metode survival penting adanya.

Bagaimanakah caranya? Simple saja, tidak usah ribet. Bisa dimulai dengan : berlangganan internet. Hubungannya apa dengan langganan internet? Kaitannya dengan intenet bersar sekali. Kalo Anda menghabiskan internet sebulan 100 ribu misalkan, cobalah tantang diri Anda untuk berbuat demikian ; bisakah hasil blogging ane BEP dengan biaya yang dikeluarkan untuk internet? Kalo ya, maka mulailah dan jadikanlah blogging sebagai tuntutan bertahan hidup guna membayar biaya internet.

Inilah yang membuat blogging bukan menjadi kegiatan ala kadarnya. Justru membuat blogging sebagai metode bertahan hidup akan memaksa diri Anda menjadi kreatif, menulis konten yang berkualitas, dan siapa tahu bisa mendatangkan pendapatan untuk kehidupan Anda.

Bagaimana menurut Anda konsep Blogging for survival? Silahkan komen di bawah ya....