Udah kehitunga lama ane gak
ngeblog. Rasanya gatel juga ini tangan untuk corat-coret nuliskan apa saja. Harapan
ane sih, tulisan-tulisan itu bermanfaat bagi pembaca yang sengaja atau gak
sengaja nyasar ke blog sesat ini. Hehehehe…
Di awal pembangunan blog, ane
cantumkan besar-besar bahwa ane jualan tiket pesawat. Lokasi ane ada di ruko jalan
semarang depan stasiun pasar turi Surabaya. Kalo dibilang strategis, emang
tempat ane strategis. Alhamdulillah, dan kini makin Alhamdulillah karena sudah
ada internet. Blogging ini ane niatkan emang untuk lebih mengenalkan bisnis ane
ke orang banyak.
Selama ini ane hanya ber-offline
ria. Maksudnya? Mentok adalah door to door dengan customer langsung. Trik lama
ini masih keukeuh ane pegang karena otak ane hanya tertuju kesitu doing. Ane
tersadar tatkala baca artikel yang
bilang begini : "Sesuatu yang gila
adalah melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dengan mengharapkan hasil
yang berbeda," Einstein.
Harapan ane bahwa unen-unen diatas benar adanya, karena jika tidak bisa runyam.
Kenapa? Karena merasa tercerahkan dan sudah ane anggap sebagai norma yang layak
dijalankan.
Maksud ente sebagai norma yang
layak dijalankan? Ya ane percaya dengan hal itu, maka kemudian ane bertindak
untuk membuktikan kebenarnanya. Jika dahulu ane hanya door to door ke customer,
atau yang dalam dunia MLM disebut blank prospect, maka sekarang ane tambahin
dengan memanfaatkan internet untuk memperluas cocot ane guna mengenalkan
tiketlia.
Dan alhamdulilaahnya lagi,
support dari kawan-kawan banyak. Ada yang suka rela minta kartu nama buat
disebarin (entah disebarin apa ndak yang penting ane kasih kartu nama), ada
juga yang jadi contributor kacangan buat ngisi blog supaya up to date, da nada juga
temen ane yang jauh nun di pulau Lombok sana untuk mendesain blog ini supaya
jadi realiable and catchy. Tapi untuk yang tearkhir itu, ane sendiri gak
langsung serta merta merubahnya menjadi blog berbayar, tapi ane tunggu sampek
paling ndak 100 tulisan agar bisa lebih layak diakses oleh banyak orang.
Perkaranya bukan pada biaya untuk
ngeblog, tapi lebih pada how to make a
massive visitor and massive buyers…Itu dia. Di titik ini, ane jadi teringet
sama nasehat temen ane tatkala dia lagi demen-demen sama dunia interenet.
Sekarang dia dikenal sebagai programmer serabutan yang ngerjakan banyak
database dan security system. Dia berkata kea ne : “Kalo ente punya internet boy, bayangan paling gampang itu, ente punya
televeisi, semakin banyak orang yang dating, semakin terbuka pula kesempatan
ente untuk menjadi televise yang untungnya gak kebayang itu.”
Bagi ane, prinsip-prinsip nyata
juga berlaku dalam dunia maya. Ya mirip nyebarin brosur dan kartu nama tadi,
cuman sekarang, bukan ane yang ndatengin semut-semut untuk menyebar gula, tapi
internet lebih pada memanggil semut untuk mencium gula dan membawanya pergi.
Ibaratnya, kita ngabarin dan bikin mereka butuh akan hal yang kita produksi.
Begitulah kira-kira.
Lebih dari itu, prinsip offline
yang general dan yang paling utama tetap ane pegang teguh. Apa itu? Kejujuran
kawan. Ane tekankan ini sejak awal agar pembaca dan pengunjung gak ngelus dada.
Kadang dalam mengunjungi blog, biasanya enak-enak aja membaca, tapi tatkala si
empunya blog bilang : minta sumbangan, minta donasi, jualan produk, serta merta
pembaca langsung mencemooh. Nah, ane gak mau manis-manis di awal lalu pahit di
belakang. Lebih baik ane buka terang-ternagan sekarang dan biarkan orang
membaca dengan jelas tujuan awal ane membuat blog ini.
Jujur ane katakana, ane gak
munafik butuh penghasilan bulanan. Dan ane kira, tiket adalah passion ane.
Dengan jualan tiket, ane mampu untuk menutupi kebuthan bulanan. Untung-untung
jika ada yang bisa ditabung untuk kegiatan yang lebih bermanfaat lagi. Nah,
jangan kaget kalo ane bilang : blog ini untuk mencari duit. Titik…jangan kaget,
jangan heran, silahkan cemooh tidak masalah, ketimbang manis-manis dengan
menyuguhkan konten bermutu tapi ujung-ujungnya banyak iklan. Wek…Ndak oke…
Masih inget pelajaran bisnis dari
Kang Jaya Setiabudi, dikisahkan—ciyeee kayak apa aja, tapi ini nyata lho—bahwa yang
modal dia dalam membangun bisnis supplier industri dulu itu adalah “kredibilitas”,
tentu ini berkaitan erat dengan kejujuran, dst. Menarik untuk dicermati jika
hal tersebut juga diaplikasikan dalam bisnis yang sedang ane jalankan sekarang
ini. Lebih baik ane katakana yang pahit-pahit dahulu dan jujur tentang apa yang
sedang ane lakukan agar pembaca juga memaklumi apa yang sebenarnya terjadi.
Nah, kawan, gitu aja catatan blog
ane tanggal 27 agustus 2014 ini, semoga lancar dan sukses selalu. Salam.