And balik lagi ane gak tahu kudu mulai dari mana, tapi suara
dalam hati itu memanggil, benar-benar nyata suaranya hingga terbawa
sampai mimpi. Sering kali ane berimimpi untuk mandiri, merdeka dari
orang tua, pisah dari ketergantungan keluarga, dan melaju membawa diri
sendiri menuju cita-cita. Kadang kala hal itu sering ane lakukan, tapi
balik lagi dan balik lagi, membawa diriku jatuh terjerembab di lubang
ketergantungan.
Hingga waktu berjam-jam aku habiskan ngelihat apa saja di internet.
Dari yang paling hina : donlot film, kemudian menjadi agak bermanfaat ;
menyapa teman di facebook, baca-baca berita, dan kadang kala (hampir ane
ndak pernah lakukan); mencari lowongan kerja. Yup, beberapa kali ane
klik lowongan kerja tapi hasilnya selalu nihil ; berujung pada sales door to door sambil membawa barang yang wajib untuk laku hari itu juga. Kalo tidak ; kita tidak gajian.
It’s okay, life must go on. Dan
hari ini, ane mencoba untuk menulis. Why not? Sering kali ane habiskan
waktu untuk ngocol dan berdiskusi dengan teman, tapi kok rasanya menulis
itu berat banget. Padahal, kata orang nih—ane belum
membuktikannya—menulis itu membawa efek positif bagi jiwa.
Ya, siapa tahu, di tengah hal-hal yang menyuramkan ini, menulis
menolong ane supaya tidak gila-gila amat. Supaya tetep realistis. Atau
hanya kadang menjadi teman untuk mengungkapkan uneg-uneg semata.
Jadilah blog tiketlia sebagai blog ane. Ada dua tujuan dan itu simple
; ane bisnis tiket dan siapapun boleh pesen, dan kedua ane menulis
hal-hal yang mungkin bisa menjadi manfaat bagi orang lain. Tidak
muluk-muluk sih, yang penting dijalani saja, lambat tapi pasti,
perkembangan itu bukan hal yang absurd.
So, let’s move with love. Let’s begin the brighter future, and see you next time. Cio…