Sabtu, 30 Agustus 2014

Gak Papa Norak Asal Jujur

Mungkin sampeyan-sampeyan yang berkunjung di web gratisan ini akan langsung bilang : Norak! Isinya jualan melulu...Hehehehhe...Belum apa-apa sudah promosi duluan. Tuh liat logo tiket liat yang membumbung tinggi di header blogspot gratisan. 

Anda benar, ane pilih apa adanya ketimbang harus "munafik" tapi ujung-ujungnya hanya jualan. Ane gak mau seperti itu. Biarlah nanti pelanggan sendiri yang menilai. Saya lebih baik jelas diawal daripada nanti mengiba-iba dengan merusak konten blog ane sendiri. 

Sedari awal ane niatkan blog ini untuk jadi media komuniasi dan mengenalkan tiket lia --usaha ane bro-- ke khalayak ramai. Banyak sekali agen travel sejenis yang juga rame-rame menjadikan web sebagai bahan promosi. Dan ane adalah salah satunya. 

Makanya kalo Anda bilang bahwa ane norak isinya jualan melulu ya ane gak salahkan. Silahkan saja wong memang kenyataannya begitu. Dan ane lebih senang jujur-jujuran begitu daripada ane nggembol udang di balik celana dalam ane yang nanti pada jurang kementokan kudu ane tunjukkan kepada pembaca. Ane gak mau, lebih baik mereka tahu sejak awal ketimbang kecewa di belakang.

Penggunaan web ini sebenarnya ane terlambat. Mengutip kata Mas Jaya Setiabudi bahwa dia juga menyesal kenapa kok barusan kenal internet sekarang untuk memasivekan penjualan dan promosinya, ane juga demikian. Bedanya, Mas Jaya Setiabudi sudah jadi pemimpin bisnis kawakan, sedangkan ane masih merangkak macam bayi yang belajar ngesot. It's okay...ane jadikan dia panutan.

Lalu jadilah ane blogger. Menyempatkan diri untuk menulis apa saja dan ane update secara berkala di blog. Untung-untung ada pembaca yang tahu tiketlia, dan sewakut-waktu kalo dia butuh bantuan untuk mengurus masalah perjalanan dan tiket, bisa langsung kontak ane .

Ini adalah bentuk iktiyar mas bro. Metode untuk mengenalkan banyak sekali. Ane juga gak lupa untuk mengenalkan usaha ane ini offline dengan menyebar kartu nama dan memperbanyak persahabatan. Ya, siapa tahu ada yang nyantol. Nah, ketika nyantol itulah ane akan tunjukkan kinerja ane untuk memuaskan pelanggan.

Pada titik ini, ane menyiapkan diri berjuang habis-habisan ; mengupdate blog, mengenalkan usaha ane ke banyak orang, memuaskan pelanggan dengan pelayanan 101%, dst. Ane manusia yang diberi Tuhan otak untuk berpikir, badan normal untuk bertindak, dan hati untuk berdoa. Untuk mengungkapkan perasaan ane, izinkan ane kutip perkataan Dahlan Iskan dalam bukunya ganti hati :

"Saya tahu kapan harus ngotot dan kapan harus sumeleh. Keluarga saya yang amat miskin dan menganut tasawuf Sathariyah sudah mengajarkan sejak awal tentang sangkan paraning dumadi (darimana dan akan kemana hidup dan semua kejadian). Ini membuat saya akan ngotot melakukan apa pun untuk berhasil, tapi juga tahu batas kapan harus berakhir."

Sekarang usaha saya untuk mengenalkan tiketlia kepada banyak orang sedang saya lalukan. Ane pun ngotot melakukan apa saja. Nasehat macam apa saja ane lakukan untuk meletakkan satu kalimat di otak pembaca bahwa tiketlia itu ada. 

Usaha macam apa saja itu termasuk : menjalin koneksi dengan hotel-hotel, menjalin koneksi dengan agen di lombok dan bali, mengupdate blog secara berkala, menulis dan menggali ide, dan di ujung ikhtiyar ini saya hanya berdoa lirih : "Tuhan, terserah engkau ae lah! Kalopun berhasil yang berhasilah, kalau pun usaha ini gagal ya gagalkanlah! Selesai" . Setelah doa itu, tiba-tiba saya lega sekali. Maknyus dan Plong rasanya.